Pakistan Tegaskan Sikap TegasPakistan Tegaskan Sikap Tegas

Pakistan Tegaskan Sikap Tegas India Harus Bertanggung Jawab atas kerusakan Regional Islamabad – Pemerintah Pakistan kembali menegaskan bahwa mereka tidak akan melunak dalam menghadapi ketegangan yang meningkat dengan India. Dalam pernyataan resminya, Islamabad menyatakan bahwa stabilitas kawasan hanya dapat tercapai apabila India menghentikan tindakan provokatifnya, khususnya terkait isu Kashmir dan pelanggaran di perbatasan.

SUMBER GAMBAR : KILAUBERITA.ONLINE

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan menegaskan bahwa negaranya tidak akan tinggal diam terhadap segala bentuk agresi atau pelanggaran kedaulatan. “Kami tidak mencari konflik, tetapi juga tidak akan menundukkan kepala terhadap tekanan. Jika India terus memicu ketegangan, maka ia harus siap menanggung konsekuensinya,” ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (10/5).

Pernyataan keras ini muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran akan eskalasi militer di wilayah perbatasan Line of Control (LoC) yang memisahkan Pakistan dan India di wilayah Kashmir. Beberapa insiden baku tembak dilaporkan dalam beberapa pekan terakhir, menewaskan warga sipil dan personel militer dari kedua pihak.

Pihak Pakistan juga menyoroti sejumlah kebijakan India yang dinilai diskriminatif terhadap masyarakat Muslim di Kashmir. Islamabad menyebut pencabutan status otonomi Jammu dan Kashmir oleh India pada tahun 2019 sebagai “pelanggaran hukum internasional” dan menyerukan komunitas global untuk tidak tinggal diam.

“Kami menyerukan kepada masyarakat internasional, terutama PBB dan negara-negara besar, untuk mendesak India menghentikan pelanggaran hak asasi manusia di Kashmir dan mematuhi resolusi Dewan Keamanan PBB,” lanjut pernyataan tersebut.

Sementara itu, India tetap bersikukuh bahwa kebijakan dalam negeri, termasuk soal Kashmir, merupakan urusan kedaulatan yang tidak dapat diintervensi pihak luar. New Delhi juga menuduh Pakistan mendukung kelompok militan yang sering terlibat dalam serangan di wilayah India, tuduhan yang dibantah keras oleh Islamabad.

Analis politik menilai bahwa pernyataan terbaru Pakistan merupakan sinyal kuat bahwa hubungan kedua negara masih jauh dari normalisasi. “Ketegangan ini bukan hanya soal perbatasan, tetapi juga soal identitas, pengaruh politik regional, dan dinamika geopolitik yang lebih luas,” ujar Dr. Farzana Ahmed, pengamat hubungan internasional dari Universitas Lahore.

Dalam beberapa dekade terakhir, Pakistan dan India telah tiga kali berperang, dua di antaranya melibatkan wilayah Kashmir. Meski keduanya memiliki senjata nuklir dan sempat melakukan perundingan damai, hubungan bilateral kerap kembali memburuk akibat insiden keamanan dan retorika politik.

Pemerintah Pakistan Tegaskan Sikap Tegas dan memperingatkan bahwa jika India terus mengabaikan seruan dialog dan memilih jalur konfrontatif, maka stabilitas Asia Selatan akan berada dalam bahaya besar. “Kami terbuka untuk dialog damai, tetapi bukan dalam suasana ancaman dan intimidasi,” tutup juru bicara Kemenlu Pakistan.

Dengan situasi yang terus memanas, dunia internasional kini menanti langkah konkret dari kedua belah pihak untuk meredakan ketegangan. Namun hingga kini, belum ada tanda-tanda bahwa konflik lama ini akan segera menemukan jalan keluar yang damai.

Baca juga : Wanita Pembuat Meme Jokowi-Prabowo telah di ciduk Polisi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *