Ancaman Bom, Pesawat Mendarat Darurat di Kualanamu Medan – Sebuah insiden mencekam kembali terjadi di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatra Utara. Sebuah pesawat komersial terpaksa melakukan pendaratan darurat setelah Airnav Indonesia menerima ancaman bom yang ditujukan kepada penerbangan tersebut.
Peristiwa ini terjadi pada Jumat (21/6/2025) pagi, saat pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan ID-6895 tengah menempuh rute dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng menuju Bandara Kualanamu. Pesawat yang mengangkut ratusan penumpang itu mendapatkan izin untuk mendarat lebih cepat setelah pihak Airnav menerima email yang menyebutkan adanya ancaman bom di dalam pesawat.
SUMBER GAMBAR : KILAUBERITA
“Ancaman bom diterima melalui email oleh kantor Airnav sekitar pukul 09.20 WIB. Tim keamanan langsung mengkoordinasikan prosedur tanggap darurat dengan otoritas bandara dan maskapai,” ujar Kepala Bandara Kualanamu, Fathur Rizky, dalam keterangan resminya.
Setelah mendarat, pesawat langsung diarahkan ke apron terpencil untuk meminimalisasi risiko. Penumpang diminta turun satu per satu dengan tenang dan dievakuasi ke area aman. Proses evakuasi berlangsung dengan tertib dan tidak ada laporan korban luka atau kepanikan yang berarti.
Tim Gegana Brimob Polda Sumut dikerahkan ke lokasi untuk melakukan penyisiran terhadap seluruh bagian pesawat, termasuk bagasi dan ruang kargo. Pencarian dilakukan selama lebih dari dua jam, namun tidak ditemukan adanya bahan peledak ataupun benda mencurigakan.
“Setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh oleh Tim Jibom (Penjinak Bom), hasilnya nihil. Pesawat dipastikan aman dan tidak ditemukan bahan berbahaya,” terang Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja, Kabid Humas Polda Sumut.
SUMBER GAMBAR : KILAUBERITA
Pihak Batik Air juga memberikan pernyataan resmi bahwa mereka tetap mengedepankan keselamatan penumpang sebagai prioritas utama. Mereka meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan menyatakan bahwa seluruh kru bertindak sesuai prosedur keselamatan yang berlaku.
Sementara itu, Kepolisian Daerah Sumatra Utara menyatakan akan menyelidiki asal usul email ancaman tersebut. Tim siber telah diturunkan untuk melacak IP pengirim dan motif di balik teror tersebut.
“Kami tidak akan menoleransi bentuk teror apapun yang mengancam keselamatan penerbangan. Pelaku akan ditindak tegas sesuai hukum,” tegas Kapolda Sumut, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi.
Insiden ini menjadi yang kedua dalam tiga bulan terakhir di Kualanamu. Sebelumnya, pada Maret 2025, sebuah penerbangan domestik juga sempat terganggu akibat ancaman serupa, yang belakangan diketahui sebagai ulah iseng yang berujung pidana.
Pihak otoritas bandara mengimbau masyarakat untuk tidak main-main dengan isu keamanan penerbangan karena dampaknya sangat serius, baik terhadap keselamatan maupun ketertiban umum.
Baca Juga : Evakuasi WNI dari Iran Akan Ditempuh Lewat Jalur Darat