Snouck Hurgronje Menyamar MuslimSnouck Hurgronje Menyamar Muslim

KilauBerita – Pada akhir abad ke‑19, larangan bagi non‑Muslim memasuki Makkah masih tegak sekuat tembok. Namun Christiaan Snouck Hurgronje, seorang orientalis Belanda kelahiran Oosterhout tahun 1857, nekat menerobos batas itu Snouck Hurgronje Menyamar Muslim . Berbekal kecerdasan linguistik, keberanian, dan misi akademik, ia menyusun skenario penyamaran drastis—menjadi seorang Muslim bernama “Abdul Ghaffar” asal Surabaya—demi mengamati kehidupan Islam dari jantungnya sendiri. Kisah intelijen ilmiah ini kemudian menjelma catatan penting orientalisme, sekaligus senjata kolonial Hindia Belanda.

Dari Leiden ke Jeddah: Awal Misi Rahasia

Tahun 1884 Snouck menerima dana riset dari Pemerintah Kolonial Belanda. Ia berangkat ke Jeddah dengan kapal uap, membawa surat rekomendasi dan bekal pengetahuan bahasa Arab yang sudah ditempanya di Universitas Leiden. Di hadapan Qadhi Jeddah pada 16 Januari 1885, ia mengucapkan syahadat untuk mengesahkan identitas barunya. Peristiwa itu bukan sekadar formalitas: akta syahadat dibubuhkan cap resmi sehingga ia sah dianggap Muslim oleh otoritas Hijaz.

Snouck Hurgronje, Orientalis Belanda yang Menyusup ke Makkah

Menyelami Makkah dari Dalam

Memakai pakaian ihram dan sorban Jawa, “Abdul Ghaffar” menjejakkan kaki di Makkah beberapa hari setelahnya. Ia tinggal di rumah seorang pedagang Nusantara di distrik Jiyad, rajin mengikuti halaqah tafsir, fikih, dan tasawuf. Kefasihan Arab fusha serta logat Melayu membuatnya cepat diterima—para ulama bahkan mengira ia lulusan pesantren Jawa. Selama hampir enam bulan, Snouck mencatat detail sosial: jaringan dagang para “Jawi”, peran ulama dalam mengatur wakaf, hingga percakapan politik tentang Kekhalifahan Utsmani. Ia memotret—secara harfiah dan metaforis—ritus haji, tata ruang Masjidil Haram, dan perilaku jamaah lintas bangsa.

Hasil pengamatan itu kelak disusun dalam karya monumental Mekka (1888‑1889), dua jilid tebal berisi foto langka Snouck Hurgronje Menyamar Muslim , peta, serta deskripsi etnografis yang membuat kalangan akademik Eropa berdecak kagum. Untuk pertama kalinya, informasi rinci tentang kota suci—yang sebelumnya hanya kabar samar—tersaji ilmiah.

Pulang sebagai “Penasehat Timur”

KilauBerita – Sepulangnya ke Batavia, Snouck diangkat menjadi Penasehat Urusan Arab dan Islam. Pemerintah kolonial sadar: pemahaman mendalam atas ajaran Islam dan jejaring ulama sangat berguna meredam pemberontakan, terutama di Aceh yang kala itu tak kunjung takluk. Snouck merekomendasikan strategi “pisahkan agama dari politik”. Intinya: kegiatan ibadah dibiarkan berjalan, tetapi pimpinan militer dan fiskal harus diputus dari otoritas ulama pejuang. Ia menilai motivasi agama memperkuat solidaritas perang sehingga harus dilemahkan lewat pendekatan administratif dan ekonomi.

Strategi itu diterapkan dalam ekspedisi militer (1898‑1903). Walau perang Aceh tetap berdarah‑darah, Belanda perlahan merengkuh kendali dengan taktik “bumi hangus” yang dibalut kebijakan administratif—buah pemikiran Snouck. Di mata sejarawan Indonesia, ini bukti pahit bahwa riset akademik bisa dijadikan instrumen kolonial.

Kontroversi Keimanan dan Warisan Ilmiah

Sepanjang hidupnya, Snouck tak pernah mengaku Muslim di luar penyamaran Makkah. Ia kembali ke tradisi Gereja Hervormde Belanda, menikah dua kali (secara Islam di Aceh dan secara sipil di Leiden) dan wafat tahun 1936 di Leiden sebagai Protestan. Namun reputasinya terbelah: di Barat dipuji pionir studi Islam; di dunia Muslim—terutama Indonesia—ia dicurigai ganda, ilmuwan brilian sekaligus “mata‑mata”.

Terlepas dari kontroversi, warisan ilmiah Snouck tetap membekas. Foto‑fotonya kini jadi koleksi berharga Museum Leiden, sedangkan catatan etnografisnya acap dijadikan rujukan sejarawan. Kisahnya menyingkap ironi dilema peneliti lapangan: batas antara observasi objektif dan kepentingan politik bisa kabur. Snouck memilih menerobosnya, meninggalkan satu pelajaran: ilmu pengetahuan tak pernah lahir di ruang hampa kekuasaan.

Baca Juga : Prabowo Apresiasi Kabinet dan Tekankan Arah Cepat dan tanggap

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *