KilauBerita , Jembrana, Bali — Tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya kembali membawa duka. Seorang nelayan asal Jembrana menemukan jenazah laki-laki yang diduga Korban Tewas KMP Tunu ke-13 dalam kondisi mengambang di perairan Desa Banyubiru, Kamis pagi (10/7/2025).
Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, membenarkan penemuan tersebut. “Benar, ada satu jenazah ditemukan nelayan Pebuahan pagi tadi di duga Korban Tewas KMP Tunu yang ke 13 di temukan nya ,” ungkapnya saat dikonfirmasi wartawan.
Jenazah pertama kali ditemukan sekitar pukul 03.00 WITA oleh Moh Fajri (60), seorang nelayan Banjar Pebuahan yang saat itu sedang melaut menggunakan perahunya bernama Guna Asih. Di tengah laut yang tenang, Fajri dikejutkan oleh penampakan sesosok tubuh yang mengambang tak bernyawa.
Tanpa ragu, ia segera mendekat dan mengevakuasi jenazah itu menuju pesisir pantai Dusun Pebuahan. Proses penanganan kemudian dilanjutkan oleh tim SAR gabungan pada pukul 08.50 WITA. Jenazah dibawa ke RSU Negara sebelum akhirnya diberangkatkan ke RSUD Blambangan, Banyuwangi, untuk proses identifikasi lebih lanjut.
“Korban laki-laki, mengenakan celana jeans biru, kemeja kotak-kotak merah, dan sepatu hanya sebelah kanan. Kondisi jenazah sudah membengkak,” jelas Agus Artana. Ia menambahkan, jenazah langsung dikirim ke Banyuwangi untuk pemeriksaan lebih detail.
Sementara itu, sehari sebelumnya, jenazah ke-12 atas nama Putu Mertayasa (43), warga Banjar Pasar, Anturan, Buleleng, Bali, telah berhasil diidentifikasi di RSUD Blambangan. Ia ditemukan pada Rabu pagi (9/7) di pesisir Jembrana bersama satu jenazah lainnya yang hingga kini masih dalam proses identifikasi.
Jenazah Putu Mertayasa telah diserahkan kepada keluarganya dan dipulangkan melalui Pelabuhan Gilimanuk.
KilauBerita Tragedi tenggelamnya kapal motor penumpang KMP Tunu Pratama Jaya kembali memakan korban jiwa. Hingga Rabu pagi, total korban tewas yang berhasil ditemukan mencapai 13 orang.
Berikut adalah daftar korban tewas tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya yang telah terkonfirmasi:
-
Anang Suryono (Probolinggo)
-
Eko Sastriyo (Banyuwangi)
-
Elok Rumantini (Banyuwangi)
-
Cahyani (Banyuwangi)
-
Fitri April Lestari (Banyuwangi)
-
Afnan A Mustofa (3 tahun, Banyuwangi)
-
I Kadek Oka (Klungkung, Bali)
-
Daniar Nadief Insaqi (Banyuwangi) – tidak masuk manifes
-
Muhammad Aris Setiawan (Blitar)
-
Ridho Anggoro
-
Masih dalam proses identifikasi
-
Putu Mertayasa (Buleleng, Bali)
-
Masih dalam proses identifikasi
Pencarian terhadap penumpang lainnya masih terus dilakukan oleh tim SAR gabungan. Ombak tinggi dan cuaca ekstrem menjadi kendala utama dalam operasi evakuasi.
Musibah ini meninggalkan luka mendalam, sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya standar keselamatan transportasi laut yang ketat dan profesional.
Baca Juga : Polisi Kawal Mobil Pribadi Viral Berisi Anak Sakit parah