Ulama Iran
Berita Internasional - Berita Nasional

Ulama Iran Tawarkan Imbalan Besar untuk Pembunuhan Trump

KilauBerita,Teheran, 11 Juli 2025 – Seorang ulama Iran yang dikenal sebagai pejabat dakwah resmi di wilayah Azerbaijan Barat dilaporkan menawarkan imbalan uang dalam jumlah besar kepada siapa pun yang dapat membunuh mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Ulama Iran tersebut Tawarkan Hadiah untuk Bunuh Trump dia yang bernama Mansour Emami, menyampaikan pernyataan itu dalam sebuah pidato berbahasa Azeri. Dalam pidatonya, ia mengatakan bahwa hadiah sebesar 100 miliar toman—setara dengan sekitar Rp 18,5 miliar atau US$ 1,14 juta—akan diberikan kepada siapa saja yang mampu membawa kepala Donald Trump.

ulama iran tawarkan hadiah besar 18,5 m sampai 384 m untuk kepala trump

Pernyataan Emami itu segera menjadi sorotan internasional setelah dilaporkan oleh media oposisi Iran, Iran International, pada Jumat (11/7). Ia juga diketahui menjabat sebagai Direktur Organisasi Dakwah Islam di provinsi tersebut, sebuah lembaga yang berada di bawah kendali pemerintah Iran.

Tidak hanya itu, dua ulama senior Iran lainnya disebut-sebut telah mengeluarkan fatwa yang menyerukan pembunuhan terhadap Trump dan juga Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Fatwa tersebut dikabarkan didukung oleh sekitar 10 ulama yang juga memiliki kedudukan resmi di pemerintahan Iran.

Dalam sebuah surat terbuka yang dirilis pada Senin (7/7), para ulama itu menyebut Trump dan Netanyahu sebagai “pejuang kafir” atau “mohareb”, istilah yang digunakan dalam hukum Islam untuk menggambarkan musuh Tuhan. Surat itu juga memicu kampanye penggalangan dana secara daring untuk mendanai pembunuhan keduanya.

ulama iran tawarkan hadiah besar 18,5 m sampai 20 jt US untuk kepala trump

KilauBerita, melaporkan Sebuah situs Iran bernama thaar.ir dikabarkan menjadi pusat kampanye penggalangan dana tersebut. Dalam situs itu, tercantum bahwa dana lebih dari US$ 20 juta (sekitar Rp 324 miliar) telah berhasil dikumpulkan. Namun hingga kini, belum ada konfirmasi independen terkait keabsahan angka tersebut.

Menanggapi situasi ini, Presiden Iran Masoud Pezeshkian angkat bicara dalam wawancara bersama jurnalis konservatif AS, Tucker Carlson, yang ditayangkan pada Senin (7/7). Pezeshkian membantah keterlibatan pemerintah Iran dalam seruan kekerasan tersebut.

“Sepengetahuan saya, tidak ada dekrit atau fatwa dari pemerintah atau pemimpin tertinggi Iran yang menyerukan kekerasan terhadap individu, termasuk Donald Trump. Itu tidak ada hubungannya dengan pemerintah Iran,” tegasnya.

Meski demikian, seorang ulama garis keras bernama Alireza Panahian, yang dikenal dekat dengan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, juga mengeluarkan pernyataan serupa. Dalam ceramahnya, Panahian menyerukan pembunuhan terhadap Trump dan Netanyahu sebagai bentuk balasan atas ancaman mereka terhadap Khamenei dalam konflik yang terjadi bulan lalu.

Ayatollah Naser Makarem Shirazi dan Hossein Nouri Hamedani juga dilaporkan mengeluarkan fatwa serupa. Mereka menyebut bahwa siapa pun yang mengancam pemimpin umat Islam, dan bertindak atas ancaman itu, dapat dianggap sebagai mohareb, dan layak dijatuhi hukuman berat menurut syariat.

Hingga saat ini, pemerintah Amerika Serikat dan Israel belum memberikan tanggapan resmi atas laporan ini. Namun seruan semacam ini berpotensi memicu ketegangan diplomatik baru dan membuka kemungkinan respons keras dari komunitas internasional.

Baca Juga : Bus Tabrak Truk di Tol Cipularang : Kernet Tewas, 6 Orang Terluka

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *