KilauBerita, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto mengonfirmasi rencana pembelian 50 unit pesawat Boeing 777 dari Amerika Serikat (AS) untuk memperkuat armada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Prabowo Borong Boeing777 Hal ini disampaikan usai pernyataan Donald Trump mengenai kesepakatan dagang antara Indonesia dan AS.
Prabowo menyebut langkah tersebut sebagai bagian dari strategi memperkuat maskapai nasional. “Garuda adalah flag carrier nasional. Kita harus membesarkan Garuda karena itu bagian dari simbol kebanggaan bangsa Indonesia,” kata Prabowo di Halim Perdanakusuma, Rabu (16/7).
Rencana Prabowo Borong Boeing777 ini merupakan bagian dari paket perjanjian dagang besar antara Indonesia dan Amerika Serikat. Dalam kesepakatan itu, Indonesia juga akan membeli energi senilai US$15 miliar dan produk pertanian senilai US$4,5 miliar dari AS.
Spesifikasi Boeing 777
KilauBerita, Dilansir dari situs resmi Boeing, pesawat tipe Boeing 777 dikenal sebagai salah satu pesawat komersial jarak jauh paling efisien dan tangguh. Hingga saat ini, lebih dari 1.300 unit telah diproduksi dan digunakan berbagai maskapai dunia.
Terdapat dua varian utama yang disebut dalam rencana pembelian tersebut: Boeing 777-200LR dan 777-300ER.
1. Boeing 777-200LR (Worldliner)
Varian ini dirancang untuk penerbangan ultra-jauh tanpa henti hingga 15.843 km. Pesawat ini dapat mengangkut hingga 317 penumpang. Pada 2005, pesawat ini mencetak rekor dunia penerbangan nonstop terjauh, dari Hong Kong ke London sejauh 21.601 km dalam waktu 22 jam 42 menit.
Dimensi pesawat ini adalah:
-
Panjang: 63,7 meter
-
Lebar sayap: 64,8 meter
-
Tinggi: 18,6 meter
-
Mesin: GE90-115BL
2. Boeing 777-300ER
Merupakan varian dengan kapasitas penumpang lebih besar, yakni hingga 392 kursi. Jarak tempuhnya mencapai 13.649 km, ideal untuk rute-rute padat seperti Jakarta – Amsterdam atau Jakarta – Tokyo.
Dimensi Boeing 777-300ER:
-
Panjang: 73,9 meter
-
Lebar sayap: 64,8 meter
-
Tinggi: 18,5 meter
-
Mesin: GE90-115BL
Mesin GE90-115B yang digunakan pada kedua varian ini merupakan mesin jet komersial terkuat yang pernah dibuat. Selain performa tinggi, efisiensi bahan bakar dan bobot ringan berkat material aluminium alloy dan titanium menjadikannya pilihan ideal bagi maskapai modern.
Untuk Garuda, Bukan Beban
Prabowo menekankan bahwa pembelian pesawat tersebut tidak akan menjadi beban, karena merupakan kebutuhan nyata Garuda dalam memperluas jangkauan penerbangan internasional. “Kita perlu pesawat jarak jauh untuk bersaing dengan maskapai global,” ujarnya.
Dengan pesawat-pesawat ini, Garuda diharapkan mampu membuka kembali banyak rute internasional yang sebelumnya ditutup, sekaligus meningkatkan daya saing dengan maskapai asing seperti Emirates, Qatar Airways, dan Singapore Airlines.
Baca Juga : Daftar 10 Kota Termahal di Dunia 2025 Singapura Di Posisi Puncak