KilauBerita, Jakarta – Setan Tertawa Menguap adalah aktivitas refleks tubuh manusia yang biasa terjadi saat merasa lelah, mengantuk, atau kekurangan oksigen. Namun dalam ajaran Islam, menguap tidak hanya dipandang sebagai proses biologis biasa. Nabi Muhammad SAW bahkan menyebutkan bahwa menguap berasal dari setan dan dianjurkan untuk dicegah sebisa mungkin.
Hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Menguap itu dari setan. Maka apabila salah seorang dari kalian menguap, hendaklah ia menahannya sebisa mungkin. Karena jika ia berkata ‘haa’, setan akan tertawa melihatnya.” (HR Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat lain yang juga berasal dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah mencintai bersin dan membenci menguap…”
Pernyataan ini menimbulkan pertanyaan di kalangan umat Islam: mengapa aktivitas alamiah seperti menguap bisa dikaitkan dengan setan? Para ulama memberikan beberapa penjelasan. Salah satunya adalah bahwa menguap merupakan tanda kelemahan, kemalasan, dan kelengahan—sesuatu yang sangat disukai setan karena dapat mengganggu ibadah dan konsentrasi manusia, terutama dalam sholat dan dzikir.
Sementara itu, bersin dianggap sebagai tanda kesegaran dan vitalitas tubuh. Saat bersin, umat Islam dianjurkan untuk mengucap “Alhamdulillah”, dan orang yang mendengarnya disunnahkan menjawab dengan “Yarhamukallah”. Hal ini memperkuat ikatan sosial dan menghidupkan suasana penuh doa antar sesama Muslim.
Ustaz Musthafa Muhammad Imarah dalam kitab Jawahir Al Bukhari yang diterjemahkan oleh M Abdul Ghoffar menjelaskan bahwa kebiasaan menguap di saat-saat tertentu bisa menjadi celah bagi setan untuk menjerumuskan manusia ke dalam kelalaian. Oleh karena itu, Islam menganjurkan umatnya untuk menahan menguap, menutup mulut dengan tangan atau kain, dan menghindari mengeluarkan suara seperti “haa”.
“Ini adalah bentuk adab dalam Islam. Meski menguap adalah hal alami, kita tetap dianjurkan menjaga sopan santun dan tidak membiarkan diri lengah,” ujar Ustaz Fahmi, salah satu pengajar di pesantren Al-Hikmah, Jakarta Selatan.
KilauBerita, Di sisi lain, dari sudut pandang medis, menguap adalah mekanisme alami tubuh untuk mendinginkan otak dan meningkatkan kewaspadaan. Meski demikian, ajaran Islam menambahkan dimensi spiritual dan moral pada kebiasaan ini.
“Agama memberikan kita panduan bukan hanya soal ibadah, tetapi juga etika dalam hal-hal kecil. Itu menunjukkan betapa Islam sangat memperhatikan detail dalam kehidupan sehari-hari,” tambah Ustaz Fahmi.
Adab Menguap yang Perlu Diperhatikan Muslim
Mengutip dari buku 50 Adab Islam sesuai Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW susunan Arfiani, berikut sejumlah adab yang harus diperhatikan ketika muslim menguap.
Berusaha menahannya, khususnya ketika sholat
Tidak mengeluarkan suara ‘Aah’
Tidak mengeraskan suara ketika menguap
Meletakkan tangan di mulut
Kesimpulannya, menguap mungkin tampak remeh, namun dalam perspektif Islam, hal ini memiliki dimensi spiritual yang mendalam. Dengan menahan dan menutup mulut saat menguap, umat Islam tidak hanya menjaga etika, tetapi juga menjauhkan diri dari godaan setan yang selalu mencari celah dalam kelengahan manusia.
Baca Juga : Prabowo Borong Boeing777 50 unit untuk Garuda Indonesia