KilauBerita – Misteri Kerangka Manusia dalam Pohon Aren Tumbang di Sergai Serdang Bedagai , Sumatera Utara – Desa Pematang Ganjang mendadak ramai bak arena tontonan, setelah warga dikejutkan dengan penemuan kerangka manusia di dalam batang pohon aren yang sudah lama mati. Peristiwa mengejutkan ini terjadi pada Selasa (9/9/2025) dan langsung menyebar cepat ke telinga masyarakat sekitar.
Penemuan yang Tak Disangka
Rian (17), seorang remaja desa, tak pernah menyangka dirinya akan menjadi saksi awal misteri ini. Bersama dua rekannya, ia sedang memanen buah sawit di perkebunan sekitar desa. Ketika berjalan melewati sebuah pohon aren yang sudah tumbang, matanya tertumbuk pada bentuk putih pucat di sela batang yang lapuk.
“Awalnya saya pikir itu akar pohon. Setelah saya perhatikan lagi, kok mirip tulang. Saya penasaran, lalu coba bongkar dengan kayu, ternyata ada kerangka manusia lengkap di dalamnya,” ucap Rian dengan suara bergetar.
Sekejap, tubuhnya gemetar. Ia segera memanggil teman-temannya, lalu berlari memberi tahu warga sekitar. Hanya dalam hitungan menit, kabar itu menyebar cepat, membuat puluhan orang berdatangan. Suasana desa pun berubah gaduh.
Pohon Aren yang Lama Mati
Misteri Kerangka Manusia dalam Pohon Aren di Sergai Kepala Desa Pematang Ganjang, Sugiono, tak menampik rasa heran atas penemuan ini. Menurutnya, pohon aren tersebut sudah mati sekitar empat tahun lalu. Ketika angin puting beliung melanda tiga bulan terakhir, pohon itu tumbang dan dibiarkan begitu saja di lahan perkebunan.
“Kalau dilihat, pohon itu memang sudah lama tidak berfungsi. Tidak ada nira, batangnya keropos. Dugaan saya, kerangka itu sengaja dimasukkan ke dalam pohon setelah dilubangi. Entah siapa yang melakukannya, ini yang masih jadi misteri. Semoga segera terungkap,” ujar Sugiono.
Bagi sebagian warga, pohon aren tersebut dianggap angker. Sudah beberapa kali orang mengaku mendengar suara aneh di sekitar lokasi, terutama saat malam hari. Namun dugaan itu selama ini hanya dianggap cerita rakyat. Kini, dengan adanya temuan kerangka, kisah mistis itu kembali mencuat di kalangan masyarakat.
Polisi Turun Melakukan Penyelidikan
Tak lama setelah laporan masuk, aparat kepolisian dari Polsek Firdaus bersama Tim Inafis mendatangi lokasi. Area sekitar pohon dipasangi garis polisi untuk mencegah kerumunan warga. Evakuasi dilakukan hati-hati agar kerangka tidak rusak.
Kapolsek Firdaus, AKP Ahmad Albar, menyatakan bahwa pihaknya masih menyelidiki temuan ini. “Kerangka sudah kami bawa ke RS Bhayangkara Medan untuk pemeriksaan forensik. Kami juga mengumpulkan barang-barang yang ditemukan, seperti celana panjang hitam, kaus biru, gelang besi, korek gas, dan satu HP Nokia,” jelasnya.
Baca Juga : Militer Nepal Berlakukan Jam Malam Usai Demo Gulingkan PM
Menurut Ahmad, identitas korban belum bisa dipastikan. Polisi membuka peluang laporan dari warga yang merasa kehilangan anggota keluarganya. “Kami mengimbau masyarakat yang kehilangan keluarga untuk melapor ke polsek terdekat. Setiap detail kecil akan membantu proses identifikasi,” tambahnya.
Ibu yang Kehilangan Anak
Di tengah proses evakuasi, seorang ibu rumah tangga bernama Amelia (55) datang dengan raut wajah penuh harap sekaligus cemas. Ia mengaku kehilangan anak lelakinya, Muhammad Yuda Prawira (23), sejak 2023.
“Anak saya hilang tanpa kabar sejak dua tahun lalu. Kami sudah mencari ke mana-mana, tapi tidak pernah menemukan jejak. Saat dengar ada kerangka ditemukan, saya langsung datang. Tapi kalau dilihat dari pakaiannya, sepertinya bukan milik anak saya. Saya masih menunggu hasil dari kepolisian,” ungkap Amelia dengan suara bergetar.
Tangis Amelia menambah suasana haru di lokasi. Sejumlah warga terlihat berusaha menenangkannya, meski rasa penasaran mereka tetap tak terbendung.
Misteri yang Membingungkan
Misteri Kerangka Manusia dalam Pohon Aren di Sergai ini menimbulkan banyak pertanyaan. Bagaimana mungkin tubuh manusia bisa berada di dalam batang pohon? Apakah korban sengaja disembunyikan oleh pelaku tindak kriminal, atau ada hal lain yang belum diketahui?
Sebagian warga berpendapat, korban mungkin menjadi korban kejahatan dan pelaku menyembunyikan jasadnya di pohon agar sulit ditemukan. Namun ada juga yang mengaitkan dengan hal mistis, mengingat pohon tersebut sudah lama dianggap “berisi”.
Meski begitu, pihak kepolisian menegaskan bahwa penyelidikan dilakukan dengan pendekatan ilmiah. Autopsi forensik diharapkan bisa memberikan jawaban jelas: kapan korban meninggal, apa penyebabnya, dan siapa identitasnya.
Suasana Desa yang Mencekam
Sejak penemuan itu, suasana Desa Pematang Ganjang berubah. Setiap sore hingga malam, banyak warga mendatangi lokasi hanya untuk melihat-lihat pohon aren yang kini sudah menjadi pusat perhatian.
“Rasanya merinding kalau lewat sana malam-malam. Pohon itu sudah lama angker, sekarang malah makin seram setelah ada kerangka di dalamnya,” kata seorang warga bernama Sahrul.
Bahkan, ada yang meyakini pohon itu sengaja “memakan” korban. Namun aparat desa berulang kali menegaskan agar warga tidak terjebak pada cerita gaib dan tetap menunggu kepastian dari pihak berwenang.
Menunggu Jawaban Forensik
Hingga kini, kerangka manusia tersebut masih diteliti di laboratorium forensik. Polisi berharap hasil pemeriksaan bisa segera keluar agar identitas korban diketahui. Jika sudah terungkap, proses penyelidikan akan mengarah ke dugaan tindak pidana.
“Apakah ini kasus kriminal atau bukan, kita tunggu hasil autopsi. Semua kemungkinan masih terbuka. Yang jelas, kita akan berusaha mengungkap misteri ini sampai tuntas,” tegas AKP Ahmad Albar.
Kesimpulan
Penemuan kerangka manusia di dalam pohon aren yang tumbang di Sergai bukan sekadar berita kriminal biasa. Peristiwa ini menyimpan banyak tanda tanya: siapa korban, bagaimana ia bisa masuk ke dalam pohon, dan apa motif di baliknya.
Bagi warga Desa Pematang Ganjang, kasus ini akan menjadi cerita yang lama dikenang. Sementara bagi aparat penegak hukum, pekerjaan berat menanti untuk menyingkap misteri yang kini menjadi pusat perhatian.
Yang pasti, publik masih menunggu jawaban pasti: apakah kerangka itu sekadar hasil dari sebuah kecelakaan aneh, atau justru bukti nyata dari tindak kejahatan yang selama ini tersembunyi.