KilauBerita – Djarum Group Como FC
Hartono Bersaudara: Otak di Balik Kebangkitan Como FC di Italia
Djarum Group Como FC Kekayaan Nusantara di mengalir ke itali
Djarum Group Como FC Dua nama yang sudah lama dikenal sebagai orang terkaya di Indonesia, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono, kini menorehkan sejarah baru di dunia sepak bola Eropa. Setelah puluhan tahun menguasai industri rokok lewat Djarum Group dan memiliki saham besar di Bank Central Asia (BCA), keduanya mengambil langkah tak terduga dengan mengakuisisi klub sepak bola Como 1907 yang bermarkas di tepi Danau Como, Italia.
Langkah ini tidak hanya menjadi bukti kekuatan finansial mereka, tetapi juga memperlihatkan bagaimana pengusaha Indonesia mampu bermain di level internasional dan menanamkan pengaruhnya di industri olahraga global.
Djarum Group Como FC Perjalanan Bersama Hartono Bersaudara
Sebelum masuknya Djarum Group Como FC Hartono Bersaudara, Como FC hanyalah klub kecil yang pernah mencicipi kerasnya Serie A pada era 1980-an, lalu terpuruk hingga ke divisi amatir. Tahun 2019 menjadi titik balik ketika grup investasi yang terafiliasi dengan Djarum mengambil alih penuh manajemen klub.
Dari sinilah babak baru dimulai. Dalam waktu singkat, Como 1907 kembali naik kasta dari Serie D ke Serie B, bahkan kini siap bersaing menuju Serie A, kasta tertinggi sepak bola Italia. Kemajuan ini bukan kebetulan, melainkan hasil investasi sistematis yang mereka bangun dengan visi bisnis jangka panjang.

Djarum Group Como FC Filosofi Bisnis Pemilik Como FC, Hartono Bersaudara
Hartono Bersaudara memandang sepak bola bukan sekadar hiburan, tetapi sebagai platform bisnis dan gaya hidup. Di tangan mereka, Como FC bukan hanya klub, melainkan brand internasional yang menggabungkan olahraga, pariwisata, dan properti.
Stadion klasik Giuseppe Sinigaglia direnovasi dengan konsep modern tanpa menghapus sejarahnya, sementara akademi pemain muda dibentuk dengan standar Eropa agar mampu mencetak talenta masa depan.
Mereka juga memanfaatkan keindahan alam Danau Como sebagai elemen branding klub — menghadirkan citra eksklusif dan elegan, sejalan dengan strategi pemasaran yang menargetkan pasar global dan kalangan kelas atas.
Dampak Langsung Kepemilikan Hartono Bersaudara
Sejak pergantian kepemilikan, Como 1907 mengalami perubahan besar:
-
Manajemen profesional diterapkan dengan standar korporasi modern.
-
Pemain muda potensial dari berbagai negara mulai bergabung.
-
Citra klub meningkat, bahkan menarik perhatian sponsor internasional.
-
Infrastruktur latihan dan stadion diperbarui dengan teknologi ramah lingkungan.
Transformasi ini membuat Como kini dikenal sebagai “klub kaya baru” yang tidak hanya bermodal uang, tapi juga visi. Para penggemar di Italia menyebut Como sebagai “tim dengan semangat Asia dan jiwa Eropa.”
Makna Besar untuk Indonesia
Keberhasilan dua pengusaha asal Kudus ini mengelola klub Eropa menjadi simbol prestise nasional. Langkah mereka memberi inspirasi bagi generasi muda Indonesia bahwa potensi bisnis tanah air mampu bersaing di panggung dunia.
Lebih jauh lagi, investasi mereka membuka jembatan kerja sama sepak bola Indonesia–Italia, baik dalam pengembangan akademi, pertukaran pemain, hingga peluang bisnis kreatif di bidang pariwisata olahraga.
Visi Jangka Panjang: Dari Kudus ke Como
Dalam wawancara internal klub, perwakilan grup investasi menyebut bahwa tujuan utama mereka bukan sekadar promosi ke Serie A, tetapi menciptakan ekosistem sepak bola berkelanjutan yang menghasilkan nilai ekonomi sekaligus sosial.
Hartono Bersaudara percaya bahwa kombinasi antara disiplin bisnis Indonesia dan tradisi sepak bola Italia dapat menciptakan model klub yang unik dan sukses di masa depan. Mereka ingin menjadikan Como 1907 sebagai contoh nyata bahwa sepak bola dapat tumbuh dengan prinsip efisiensi, keindahan, dan komitmen terhadap kualitas.
Kisah Hartono Bersaudara bersama Como FC adalah cerita tentang visi global, kecerdasan bisnis, dan semangat membangun citra Indonesia di kancah dunia.
Dari pabrik kretek di Kudus hingga stadion megah di Danau Como, perjalanan ini menunjukkan bahwa kejayaan bisa datang dari mana saja — selama ada strategi, ketekunan, dan keberanian untuk melangkah di luar batas kebiasaan.