5 Kecamatan di Cianjur Dilanda Banjir-Longsor, Jalan Terputus
Berita Nasional - Info Cuaca

5 Kecamatan di Cianjur Dilanda Banjir-Longsor, Jalan Terputus

KilauBerita –  5 Kecamatan di Cianjur Dilanda Banjir-Longsor, Jalan Terputus 

 

5 Kecamatan di Cianjur Dilanda Banjir-Longsor, Jalan Terputus-Jembatan Rusak

5 Kecamatan di Cianjur. Hujan deras yang mengguyur wilayah Cianjur selama beberapa jam pada Selasa malam membuat lima kecamatan di daerah tersebut lumpuh akibat banjir dan tanah longsor. Kecamatan yang terdampak paling parah adalah Cugenang, Naringgul, Mande, Cidaun, dan Tanggeung. Air meluap dari sungai-sungai kecil yang tak mampu menampung debit air, sementara tebing di wilayah perbukitan longsor dan menutup akses jalan utama antar-desa.


5 Kecamatan di Cianjur Dampak dan Kondisi di Lapangan
Banjir Cianjur Landa 2 Kecamatan, 100 Rumah Terendam

Sejumlah jembatan permanen dan gantung di daerah terdampak mengalami kerusakan berat, bahkan beberapa di antaranya putus total sehingga akses masyarakat terisolasi. Di Kecamatan Tanggeung, jembatan utama penghubung antar-desa hanyut terbawa arus. Material longsor juga menutupi jalan utama di Cugenang dan Mande, menyebabkan kendaraan tidak bisa lewat. Warga banyak yang memilih mengungsi ke tempat lebih tinggi untuk menghindari banjir susulan.

Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur langsung diterjunkan untuk mengevakuasi warga dan membersihkan material longsor menggunakan alat berat. Meski begitu, hujan yang belum sepenuhnya reda membuat proses evakuasi cukup sulit dilakukan. Listrik di beberapa titik padam karena jaringan terendam dan tiang roboh diterjang arus air.


5 Kecamatan di Cianjur Respons Pemerintah dan Relawan

Pemerintah daerah telah menyiapkan posko darurat di setiap kecamatan terdampak. Bantuan logistik mulai disalurkan, termasuk makanan siap saji, air bersih, selimut, dan obat-obatan. Relawan dari berbagai organisasi kemanusiaan juga ikut membantu mengevakuasi lansia dan anak-anak dari daerah berisiko.

Bupati Cianjur mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi longsor susulan mengingat curah hujan di wilayah selatan masih tinggi. Warga yang tinggal di lereng bukit dan dekat aliran sungai diminta untuk sementara waktu mengungsi ke lokasi yang lebih aman.


5 Kecamatan di Cianjur Kondisi Infrastruktur dan Tantangan Pemulihan

Sejumlah titik jalan yang menghubungkan antar-desa kini tidak bisa dilalui kendaraan. Petugas sedang berupaya membuka akses dengan alat berat, namun waktu yang dibutuhkan cukup lama karena tebalnya material tanah dan batu yang menutupi jalan. Di beberapa lokasi, jembatan pengganti sementara mulai dibangun agar logistik dan bantuan bisa masuk ke desa-desa terisolasi.

Selain itu, lahan pertanian milik warga ikut terdampak banjir, menyebabkan potensi gagal panen cukup besar. Pemerintah daerah mencatat ratusan rumah mengalami kerusakan ringan hingga berat. Beberapa sekolah juga terdampak lumpur dan harus diliburkan sementara.


Harapan Warga

Warga berharap pemerintah mempercepat perbaikan jembatan dan akses jalan utama agar distribusi bantuan dan aktivitas ekonomi bisa kembali berjalan normal. Banyak yang masih khawatir dengan kondisi cuaca yang tidak menentu, namun semangat gotong royong di setiap desa masih terlihat kuat. Mereka saling membantu membersihkan rumah dan mengevakuasi barang-barang yang tersisa.


Kesimpulan:
Bencana banjir dan longsor di lima kecamatan Cianjur ini menjadi pengingat bahwa daerah rawan bencana membutuhkan perhatian lebih dalam hal mitigasi dan sistem peringatan dini. Pemulihan pasca-bencana tidak hanya soal perbaikan infrastruktur, tapi juga pemulihan kehidupan masyarakat agar dapat kembali beraktivitas dengan aman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *