KilauBerita – Pria ODGJ Bacok Belasan Warga Purwakarta Usai Cekcok
Pria ODGJ Bacok. Sebuah insiden mengerikan terjadi di Purwakarta ketika seorang pria dengan gangguan jiwa (ODGJ) tiba-tiba menyerang warga sekitar menggunakan senjata tajam. Kejadian ini bermula dari cekcok yang terjadi antara pelaku dan orang tuanya di rumah. Pertengkaran itu memicu emosi pelaku hingga akhirnya ia mengamuk dan membawa benda tajam ke luar rumah. KLIK DI SINI KILAU4D
Tanpa bisa dikendalikan, pelaku menyerang siapa pun yang berada di dekat lokasi. Warga yang tidak mengetahui penyebab kemarahan itu menjadi sasaran secara acak. Dalam hitungan menit, belasan warga mengalami luka bacok, beberapa di antaranya cukup serius hingga harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.
Kepanikan terjadi di lingkungan tersebut. Banyak warga berlarian mencari tempat aman, sementara sebagian lainnya mencoba menghindar sambil berteriak meminta bantuan. Situasi baru mulai mereda ketika beberapa warga memberanikan diri menghalau pelaku dari kejauhan sambil menghubungi aparat keamanan.

Petugas kepolisian yang tiba di lokasi langsung mengamankan pelaku tanpa perlawanan berlebih. Dari keterangan keluarga, pelaku memang memiliki riwayat gangguan kejiwaan dan sebelumnya sempat menjalani perawatan. Namun belakangan ini kondisinya dikabarkan tidak stabil, dan tidak selalu mengonsumsi obat sesuai anjuran. Faktor inilah yang diduga menjadi pemicu ledakan emosi hingga berujung pada insiden penyerangan tersebut.
Aparat kepolisian kini masih melakukan pendalaman. Mereka memeriksa keluarga, saksi, serta mencari rekaman CCTV untuk memastikan kronologi lengkap. Selain itu, kondisi para korban juga terus dipantau, terutama mereka yang mengalami luka di bagian vital. Pemerintah setempat turut turun tangan untuk memberikan pendampingan medis dan psikologis bagi korban maupun keluarga.
Kasus ini kembali menjadi peringatan tentang pentingnya pengawasan terhadap ODGJ di lingkungan sekitar. Banyak keluarga yang kesulitan mengontrol kondisi anggota keluarganya yang memiliki gangguan mental, terutama jika perawatan tidak dilakukan secara berkelanjutan. Koordinasi dengan tenaga kesehatan, fasilitas medis, serta aparat desa atau RT/RW perlu lebih diperkuat agar potensi bahaya bisa diminimalisir.
Di sisi lain, masyarakat juga diimbau lebih peka terhadap kondisi warga dengan gangguan jiwa agar tidak memicu hal-hal yang memperparah keadaan. Penanganan ODGJ bukan hanya tugas keluarga, tetapi membutuhkan dukungan komunitas dan layanan medis yang memadai. Kesadaran kolektif menjadi kunci untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Meski situasinya sudah terkendali, suasana di lingkungan tersebut masih dirundung kecemasan. Banyak warga berharap penanganan serius dilakukan terhadap pelaku agar tidak membahayakan masyarakat lagi. Aparat menyampaikan bahwa proses asesmen psikologis akan menjadi langkah utama sebelum menentukan tindakan lanjutan.