Densus 88 Imbau Orang Tua Deteksi Sejak Dini Perilaku Anak
Berita Nasional - info

Densus 88 Imbau Orang Tua Deteksi Sejak Dini Perilaku Anak

KilauBerita – Densus 88 Imbau Orang Tua Deteksi Sejak Dini Perilaku Anak

 

Densus 88 Imbau kembali menyampaikan imbauan penting kepada para orang tua untuk lebih peka terhadap perubahan perilaku anak di rumah. Langkah ini dianggap krusial sebagai upaya pencegahan berkembangnya ideologi radikal sejak dini. Pesatnya arus informasi digital membuat anak jauh lebih mudah terpapar konten berbahaya yang berpotensi memengaruhi pola pikir dan tindakan mereka. KLIK DI SINI KILAU4D

Dalam penjelasannya, Densus 88 menekankan bahwa proses radikalisasi tidak selalu muncul secara tiba-tiba. Banyak kasus berawal dari perubahan kecil yang sering kali tidak disadari orang tua, seperti anak mulai tertutup, meninggalkan pergaulan sehat, atau mengonsumsi konten ekstrem secara diam-diam. Situasi ini makin rawan ketika anak aktif menggunakan media sosial tanpa pendampingan.

Pihak Densus menjelaskan bahwa kelompok radikal saat ini memanfaatkan ruang digital untuk menyebarkan narasi, propaganda, hingga perekrutan. Anak dan remaja menjadi target empuk karena mereka aktif online, penuh rasa ingin tahu, dan mudah dipengaruhi jika tidak dibekali pemahaman yang benar. Karena itu, orang tua diminta tidak hanya mengawasi, tetapi juga membangun komunikasi yang sehat dengan anak.

Orang tua juga diimbau untuk memperhatikan jika anak tiba-tiba berubah drastis, seperti terlalu agresif, menolak aturan keluarga, atau menunjukkan fanatisme tidak wajar terhadap tokoh tertentu. Perubahan seperti itu perlu ditangani dengan dialog terbuka dan pendampingan emosional. Densus 88 menekankan bahwa pencegahan bukan soal menghukum, tetapi membimbing anak agar kembali kepada lingkungan dan cara pandang yang positif.

Selain deteksi dini, Densus 88 mengajak masyarakat memperkuat pendidikan karakter sejak kecil. Anak yang tumbuh dalam lingkungan yang sehat, dihargai, dan mendapat perhatian penuh akan lebih sulit terpengaruh ideologi ekstrem. Begitu pula pendidikan keagamaan moderat, pembiasaan nilai toleransi, serta pendampingan dalam penggunaan internet.

Densus juga meminta sekolah dan pihak komunitas untuk terlibat aktif. Kolaborasi orang tua, guru, dan lingkungan sosial dianggap penting dalam membentuk benteng pelindung yang mencegah masuknya paham radikal. Program literasi digital, edukasi tentang bahaya ekstremisme, dan monitoring ruang diskusi daring anak perlu ditingkatkan.

Menurut Densus 88, upaya pencegahan jauh lebih efektif daripada penindakan. Ketika anak mendapat ruang sehat untuk bertanya, berdiskusi, dan mengembangkan wawasan, mereka lebih mudah diarahkan ke lingkungan positif daripada jatuh ke lingkaran radikal. Orang tua diharapkan menjadi garda terdepan dalam proses ini.

Pesan utama dari Densus 88 jelas: kenali perubahan sejak awal, libatkan anak dalam komunikasi hangat, dan gunakan pendekatan pendidikan yang membangun. Dalam era digital yang serba cepat seperti sekarang, kewaspadaan keluarga memiliki peran besar dalam menciptakan generasi yang lebih aman dan terbebas dari ideologi ekstrem.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *