Kenaikan Harga Bahan Pokok di Februari 2025 : Penyebab dan Tips Menghadapinya
MEDAN, KilauBerita, 21 Februari 2025 – Harga bahan pokok mengalami kenaikan signifikan menjelang akhir Februari 2025. Beberapa komoditas utama seperti beras, minyak goreng, dan sayuran segar mengalami lonjakan harga yang cukup tajam. Penyebab utama dari kenaikan harga bahan pokok ini adalah cuaca ekstrem yang mempengaruhi hasil panen dan distribusi, serta meningkatnya biaya transportasi. Dengan kondisi ini, masyarakat harus siap menghadapi fluktuasi harga yang terus berubah.
Faktor Cuaca dan Kenaikan Biaya Distribusi
Menurut Asosiasi Pedagang Bahan Pokok Indonesia (APBPI), cuaca ekstrem yang melanda beberapa daerah penghasil bahan makanan utama seperti Jawa Barat dan Lampung turut memengaruhi pasokan. Hujan deras dan banjir menghambat distribusi barang ke pasar-pasar utama. Selain itu, biaya transportasi yang semakin tinggi juga berkontribusi pada kenaikan harga. Dalam beberapa minggu mendatang, diharapkan kondisi cuaca akan membaik, yang dapat membantu menstabilkan kenaikan harga bahan pokok pada akhir Februari 2025.
Dampak pada Perekonomian Keluarga
kenaikan harga bahan pokok Februari , harga bahan pokok ini tentu berdampak pada perekonomian keluarga. Banyak rumah tangga yang mengeluhkan lonjakan harga ini, yang berpotensi mengurangi daya beli masyarakat. Para ekonom memperkirakan, jika kenaikan ini tidak terkendali, bisa berpengaruh pada inflasi yang semakin tinggi. Bagi banyak keluarga, hal ini akan memaksa mereka untuk menyesuaikan pola konsumsi agar tetap bisa memenuhi kebutuhan dasar.
Berikut adalah daftar harga bahan pokok per 20 Februari 2025:
– Beras premium naik 0,11 persen menjadi Rp 15.534 per kilogram
– Beras medium naik 0,1 persen menjadi Rp 13.644 per kilogram
– Beras SPHP turun 0,27 persen menjadi Rp 12.495 per kilogram
– Jagung tingkat peternak turun 0,34 persen menjadi Rp 6.373 per kilogram
– Kedelai biji kering turun 0,23 persen menjadi Rp 10.504 per kilogram
– Bawang merah naik 0,22 persen menjadi Rp 35.185 per kilogram
– Bawang putih bonggol (Indonesia timur) naik 1,99 persen menjadi Rp 53.461 per kilogram
– Bawang putih bonggol (non Indonesia timur) Rp 42.058 per kilogram (sama seperti hari sebelumnya)
– Cabai merah keriting naik 0,04 persen menjadi Rp 49.364 per kilogram
– Cabai merah besar naik 0,02 persen menjadi Rp 48.531 per kilogram
– Cabai rawit merah naik 2,85 persen menjadi Rp 68.359 per kilogram
– Daging sapi murni naik 0,08 persen menjadi Rp 134.855 per kilogram
– Daging ayam ras turun 0,46 persen menjadi Rp 35.585 per kilogram
– Telur ayam ras naik 0,15 persen menjadi Rp 29.516 per kilogram
– Gula konsumsi (non Indonesia timur) turun 0,07 persen menjadi Rp 18.252 per kilogram
– Gula konsumsi (Indonesia timur) naik 1,16 persen menjadi Rp 19.876 per kilogram
– Minyak goreng kemasan turun 0,16 persen menjadi Rp 20.453 per liter
– Minyak goreng curah turun 0,28 persen menjadi Rp 17.823 per liter
– MinyaKita naik 0,04 persen menjadi Rp 17.668 per liter
– Garam konsumsi turun 0,31 persen menjadi Rp 11.746 per kilogram
– Daging kerbau beku (impor) turun 1,99 persen menjadi Rp 104.049 per kilogram
– Daging kerbau lokal naik 3,97 persen menjadi 139.464 per kilogram
Baca Juga : Daftar Jemaah Haji 2025 Cek Nama Anda di Daftar Resmi
Tips Menghadapi Kenaikan Harga Bahan Pokok
- Belanja Bijak: Lakukan perencanaan belanja yang matang agar pengeluaran lebih terkendali.
- Beli dalam Jumlah Besar: Untuk komoditas yang tahan lama seperti beras, membeli dalam jumlah besar bisa membantu menghemat pengeluaran.
- Manfaatkan Promosi: Cek promo dan diskon dari supermarket atau toko online untuk mendapatkan harga lebih murah.
Dengan adanya kebijakan pemerintah yang memprioritaskan distribusi bahan pokok, diharapkan kenaikan harga bahan pokok Februari ini harga bahan pangan dapat kembali stabil dalam waktu dekat. Masyarakat juga diimbau untuk lebih bijak dalam mengelola pengeluaran mereka agar tidak terbebani dengan lonjakan harga yang terjadi.
BACA CERITA DEWASA YANG PENUH GAIRAH DI SINI