KILAUBERITA – Hutang SRITEX Capai 25 Triliun Triliun Sedangkan itu, jumlah peninggalan industri tidak hingga setengahnya.
Dilansir dari Tribunsumsel. com, industri tekstil terbanyak Indonesia, Sritex formal dinyatakan pailit serta bangkrut per 1 Maret 2025 kemarin.
Dikenal pailitnya Sritex ini sehabis salah satu kreditur melayangkan gugatan serta setelah itu dikabulkan.
Sritex tidak sanggup melunasi utang yang jumlahnya bejibun.
Ditambah lagi pemasukan industri anjlok.
Sebagian tahun terakhir acap menanggung kerugian.
Sampai kesimpulannya, industri terpaksa melaksanakan pemutusan ikatan kerja( PHK) terhadap 10. 669 orang karyawannya.
Baca Juga : Nikmati Diskon LISTRIK Mulai Hari Ini
Benarkah Hutang SRITEX Capai 25 Triliun?
Mengutip dari Tribunnews. com, Pekan( 2/ 3/ 2025) pemasukan yang payah sepanjang sebagian tahun terakhir membuat industri kesusahan membayar utang yang jumlahnya sangat besar.
Industri wajib menanggung utang sebesar 1, 597 miliyar dollar AS ataupun dirupiahkan setara Rp25 triliun( kurs Rp 15. 600).
Jumlah utang tersebut lebih besar dari peninggalan yang dipunyai Sritex, ialah cuma 617, 33 juta dollar AS ataupun dekat Rp 9, 65 triliun.
Dengan kata lain, jumlah peninggalan Sritex tidak terdapat separuh dari jumlah utang industri.
Keadaan ini terus menjadi diperparah dengan kinerja penjualannya yang merosot.
Merujuk pada Laporan Keuangan Konsolidasi Interim 30 Juni 2024 yang dirilis di web formal perseroan, operasional Sritex juga boncos, sebab beban lebih besar dibanding dengan total penjualannya.
Dalam laporan keuangan terbarunya, industri cuma dapat mencatatkan penjualan sebesar 131, 73 juta dollar AS pada semester I 2024, turun dibanding periode yang sama pada 2023 ialah 166, 9 juta dollar AS.
Di sisi lain, beban penjualannya lebih besar ialah 150, 24 juta dollar AS. Selama paruh awal 2024, Sritex instan mencatat rugi sebesar 25, 73 juta dollar AS ataupun setara dengan Rp 402, 66 miliyar.
Kerugian yang dialami Sritex bukan terjalin pada tahun 2024 saja.
Pada tahun 2023, Sritex pula mengidap kerugian sangat besar ialah 174, 84 juta dollar AS ataupun dekat Rp 2, 73 triliun.
Apalagi pada masa pandemi Covid- 19, industri hadapi kerugian sangat besar.
Mengutip Laporan Tahunan Sritex pada 2023, selama tahun 2022 industri menanggung rugi sebesar 391, 56 juta dollar AS ataupun Rp 6, 12 triliun.
Kerugian yang dialami Sritex pada 2022 apalagi jauh lebih besar ialah 1, 07 miliyar dollar AS ataupun nilainya setara dengan Rp 16, 81 triliun apabila memakai nilai kurs dollar dikala ini. Selanjutnya pada 2021 Sritex mencatat kerugian 1, 06 miliyar dollar AS.
Memanglah pada tahun 2020, di mana Sritex pernah mencatatkan laba sebesar 85, 33 juta dollar AS. Masih mengutip laporan tahunan Sritex, peninggalan industri pula terus merosot dari tahun demi tahun.
Per Juni 2024, nilai peninggalan industri tercatat 617 juta dollar AS. Nilai peninggalan Sritex ini hadapi penyusutan dibandingkan pada 2023 ialah 648 juta dollar AS.
Pada 2022, peninggalan Sritex tercatat lebih besar ialah 764, 55 juta dollar AS.
Sedangkan pada 2021, peninggalan Sritex masih terletak di atas 1 miliyar dollar AS, tepatnya 1, 23 miliyar dollar AS.
Peninggalan pada 2021 ini pula menyusut dibandingkan peninggalan Sritex pada 2020 yang tercatat 1, 85 miliyar dollar AS.
Sehabis dinyatakan pailit, Sritex Group ataupun sebagian anak usahanya wajib menjual
seluruh peninggalan industri yang tersisa, buat melunasi segala kewajiban industri kepada para kreditur.
Entitas yang dinyatakan pailit antara lain PT Sritex Sukoharjo, PT Primayudha Mandirijaya Boyolali, PT Cahaya Pantja Djaja Semarang, serta PT Bitratex Industries Semarang.
Berikutnya, bersumber pada Pasal 39 Ayat( 1) Undang- Undang No 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan serta Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, dalam masalah Sritex pailit pekerja yang bekerja pada debitor bisa memutuskan ikatan kerja serta kebalikannya kurator bisa memberhentikan dengan mengindahkan jangka waktu.
BACA JUGA : CERITA SEX DEWASA PENUH GAIRAH DI SINI
[…] Baca Juga : HUTANG SRITEX CAPAI 25 TRILIUN […]